Friday, April 16, 2010

Nafas Untukku

Andai betul kumengerti
Sakit kau rasa dalam hati
Yang layu ditinggal mati
Oh, andai kumengerti

Dari terik sampai adzan
Kau diam depan kuburan

Kupandang kau dalam pagi
Tak bergerak bagai terpatri
Apakah yang terjadi?

Aku tak ikut lenyap
Tapi pernahkah kau berkejap?

Benar engkau kehilangan
Tapi jugakah semua angan?

Mengapa kau masih menangis?
Mengapa kau masih meringis?

Bisakah kau berhenti?
Bisakah kau mengerti?

Berhenti buang nafasmu
Sisakan sedikit untukku
Aku lelah terus menunggu

Sajak untuk Celine

Ia wanita yang sederhana
Walau kadang agak manja

Ia mengerti perasaanku
Tanpa harus kumengerti perasaannya
Ia perhatian
Tanpa harus kuberi perhatian

Senyumannya yang tulus
Kadang hampir melelehkan es dalam hatiku

Saat ia menangis
Aku tak tahan untuk tak menghapus air matanya
Saat ia terluka
Aku tak tahan untuk tak mengobatinya

Ia membuatku membuka mata
Bahwa ada banyak cinta untukku
Dan semuanya itu tanpa pamrih

Ia tahu
Walau tanpa kuberi tahu

Ia jujur
Dan kejujurannya menguatkan hatiku

Ia memberiku dukungan
Saat yang lain berusaha menjatuhkanku

Ia seperti kunang-kunang dalam kegelapan malam
Yang mengantarku keluar dari semua kesesatan kelam

Ia membuatku merasa berharga
Bahkan lebih dari segenggam intan
Ia membuatku merasa diinginkan
Walau mungkin hanya ia yang menginginkanku

Ia berusaha mengelus pipiku
Saat otaknya berteriak ingin menamparku
Ia berusaha memeluk tubuhku
Saat hatinya menangis ingin pergi dariku

Ia segalanya bagiku
Tanpanya aku tak bernyawa

Memilikinya
Aku memperoleh seisi dunia