Adam adalah sampah
Kecuali kamu
Adam tidak berharga
Kecuali kamu
Adam hanya membela kepentingan Hawa-nya
Kecuali kamu
Adam menipu untuk mendua
Kecuali kamu
Juan
Namamu mengalir lembut di telingaku
Laksana lantunan nada paling merdu
Juan
Senyummu terlukis indah dalam hati
Laksana pelangi di cakrawala pagi
Juan
Mendung ini tak juga pergi
Hujan ini tak juga berhenti
Temani aku
Lindungi aku
Sebentar saja
Hanya sampai mendung ini pergi
Hanya sampai hujan ini berhenti
Juan
Maaf
Membiarkanmu terapung atas samudra
Maaf
Menusukmu dengan samurai
Kusadari hati ini
Masih memilihmu
Sendiri tanpamu
Layu dan akan segera mati
Juan
Jangan terkurung dalam kelamku
Seperti aku terkurung dalam kelammu
Thursday, November 12, 2009
Tuesday, November 10, 2009
Sungguh
Setiap aku mendengar namamu
Semua kenang itu terulang
Semuanya
Melintas
Bermain dalam benakku
Tak dapat kuhentikan
Tiada senyum lain dalam hatiku
Kecuali senyummu
Kututup mata ini
Dan senyummu terlukis di hadapku
Aku rindu
Sungguh ingin kuhapus semua
Tenggelam dalam Atlantik
Terbakar dalam Merapi
Tapi
Sungguh
Aku tak dapat
Terikat denganmu selamanya
Mimpi terburukku
Semua kenang itu terulang
Semuanya
Melintas
Bermain dalam benakku
Tak dapat kuhentikan
Tiada senyum lain dalam hatiku
Kecuali senyummu
Kututup mata ini
Dan senyummu terlukis di hadapku
Aku rindu
Sungguh ingin kuhapus semua
Tenggelam dalam Atlantik
Terbakar dalam Merapi
Tapi
Sungguh
Aku tak dapat
Terikat denganmu selamanya
Mimpi terburukku
Sunday, November 8, 2009
Kamu
Mengelus rambutmu, hanya..
Memegang tanganmu, hanya..
Menatap wajahmu, hanya..
Memeluk tubuhmu, hanya..
Mencium bibirmu, hanya..
Hanya..
Sesaat..
Mendengar namamu, cukup..
Mengingat senyummu, cukup..
Mencintai dirimu, cukup..
Cukup..
Untukku..
Seumur hidup..
Selamanya..
Kamu..
Memegang tanganmu, hanya..
Menatap wajahmu, hanya..
Memeluk tubuhmu, hanya..
Mencium bibirmu, hanya..
Hanya..
Sesaat..
Mendengar namamu, cukup..
Mengingat senyummu, cukup..
Mencintai dirimu, cukup..
Cukup..
Untukku..
Seumur hidup..
Selamanya..
Kamu..
Friday, November 6, 2009
Disini aku bercerita
Lihat sang mentari
Tatap sang rembulan
Rasakan
Semua lantunan
Jatuh menetes membasahi bumi
Disini aku berdiri
Disini aku bercerita
Tatap sang rembulan
Rasakan
Semua lantunan
Jatuh menetes membasahi bumi
Disini aku berdiri
Disini aku bercerita
Wednesday, November 4, 2009
Kau
Saat kau pergi dariku
Saat terburukku
Aku tersungkur
Dalam jurang terdalamku
Aku sendirian
Dalam malam tergelapku
Aku berdarah
Dalam pedang tertajamku
Aku terpanggang
Dalam api terpanasku
Aku tenggelam
Dalam ombak terbesarku
Aku hidup karnamu
Aku mati tanpamu
Kembalilah padaku
Jadilah tangga dalam jurangku
Jadilah mentari dalam malamku
Jadilah perban dalam darahku
Jadilah air dalam apiku
Jadilah perahu dalam ombakku
Jadilah kau
Disisiku
Selamanya
Saat terburukku
Aku tersungkur
Dalam jurang terdalamku
Aku sendirian
Dalam malam tergelapku
Aku berdarah
Dalam pedang tertajamku
Aku terpanggang
Dalam api terpanasku
Aku tenggelam
Dalam ombak terbesarku
Aku hidup karnamu
Aku mati tanpamu
Kembalilah padaku
Jadilah tangga dalam jurangku
Jadilah mentari dalam malamku
Jadilah perban dalam darahku
Jadilah air dalam apiku
Jadilah perahu dalam ombakku
Jadilah kau
Disisiku
Selamanya
I think
I think I am falling down
Fall from the highest mountain
I think I am bleeding
Bleed because of the sharpest sword
I think I am in love
I am in love with you
I love you
More and more each day
Fall from the highest mountain
I think I am bleeding
Bleed because of the sharpest sword
I think I am in love
I am in love with you
I love you
More and more each day
Subscribe to:
Posts (Atom)